Sunday, July 19, 2015

Di The Open, Spieth Hampir Sulit Dibendung

IMPIAN Jordan Spieth untuk menggenggam Grand Slam golf masih menyala ternyata. Minggu (19/7), setelah sempat tertatih dan nampak sedikit frustrasi di The Open Championship, ia memperlihatkan memang salah satu pegolf paling berbakat era ini.

Di babak ketiga, setelah bermain even par 72 di hari kedua di Old Course, St Andrews, Skotlandia, Spieth memukul 6-under 66 sekaligus menempatkan dirinya di posisi T-4 dan cuma tertinggal 1 stroke dari pimpinan leaderboard Louis Oosthuizen, Paul Dunne, dan Jason Day dengan 204.

Sepanjang permainan, Spieth cuma mencetak 1 bogey di hole 9 atau hole terakhir front nine.

Pegolf belia berusia 21 ini mencatat total 11-under 205. Nampaknya, di babak 4, Senin (20/7), ia akan bisa melewati tiga pesaing di atasnya, termasuk juara Open 2010 Oosthuizen dari Afrika Selatan.

"Pada titik ini, ini putaran bebas," kata Spieth di laman ESPN.com. "Saya akan bermain untuk menang, bukan peringkat. Saya tak ingin berada di posisi 3 besok. Saya ingin menang."

"Saya akan memainkan game saya, tentu saja dengan kesabaran, setidaknya berupaya sabar di awal-awal pertandingan. Jika saya bisa mengatasi tekanan di awal, maka saya akan coba berada di depan. Saya akan berupaya maksimal memberi kesempatan pada diri saya."

Di tangan Spieth, sudah ada dua gelar major, Masters dan US Open, musim ini. Ini posisi terbaik yang bisa dilakukan seorang pegolf sejak terakhir Jack Nicklaus pada 1972, untuk memenangkan seri ketiga Grand Slam. Nicklaus tertinggal 6 stroke di belakang Lee Trevino ketika memasuki babak 4 dan akhirnya menang.

Arnold Palmer tertinggal 4 pukulan memasuki babak akhir di St Andrews pada 1960 dan menang dengan selisih 1 stroke atas Kel Nagle. Pada 2002, Tiger Woods yang juga memenangkan dua gelar turnamen major pertama, namun runtuh di major ketiga. Ketika itu, di babak ketiga ia justru memukul 81 dan tertinggal 11 stroke memasuki babak akhir.

Ben Hogan jadi satu-satunya pegolf yang bisa juara tiga gelar major berturut-turut, Masters, US Open, dan The Open, pada 1953. Uniknya, itu juga satu-satunya turnamen The Open yang diikutinya.

"Saya baca semuanya hal-hal seperti itu, dan itu terjadi sudah lama sekali," kata Spieth. "Peluang seperti itu jarang sekali terjadi. Saya sadari bagaimana pertaruhannya."

Apapun katanya, dengan hanya berselisih 1 stroke memasuki babak akhir, Spieth nampaknya hampir sulit dibendung.

Atau siapa yang bisa bendung setelah bahkan Tiger Woods pun kena cut di babak kedua. Buat Spieth, Woods boleh memang jadi pemain usang. Ini era Spieth.

Top Leaderboard
T1 Louis Oosthuizen 67    70    67    -    204
T1 Paul Dunne 69    69    66    -    204
T1 Jason Day 66    71    67    -    204
4 Jordan Spieth 67    72    66    -    205
5 Padraig Harrington 72    69    65    -    206
T6 Marc Leishman 70    73    64    -    207
T6 Jordan Niebrugge 67    73    67    -    207
T6 Sergio Garcia 70    69    68    -    207
T6 Justin Rose 71    68    68    -    207
T6 Retief Goosen 66    72    69    -    207
T6 Robert Streb 66    71    70    -    207
T6 Zach Johnson 66    71    70    -    207
T6 Adam Scott 70    67    70    -    207
T6 Danny Willett 66    69    72    -    207
T15 Eddie Pepperell     72    70    66    -    208
T15 Charl Schwartzel 67    72    69    -    208
T15 Steven Bowditch 70    69    69    -    208
T18 Rickie Fowler 72    71    66    -    209
T18 Patrick Reed 72    70    67    -    209
T18 Ryan Palmer 71    71    67    -    209
T18 Stewart Cink 70    71    68    -    209
T18 Anthony Wall 70    71    68    -    209
T18 Hideki Matsuyama 72    66    71    -    209
T18 Marc Warren 68    69    72    -    209
T18 Dustin Johnson 65    69    75    -    209


No comments:

Post a Comment